Rumah Pohon Tombo, menikmati sejuknya hutan dari rumah pohon di Batang

Halo halo halo… halo semuanya lama tak berjumpa… kali ini saya akan membagikan sedikit cerita jalan jalan saya waktu kemarin berlibur bersama mas pacar di kampung halamannya. Ini salah satu tempat wisata di Batang. Ada yang tahu batang itu dimana ? Bagi yang belum tahu, batang itu merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah, yang berbatas dengan pekalongan dan kendal. Ternyata banyak lho tempat wisata disini, mulai dari pantai hingga wisata dataran tinggi seperti air terjun, kebun teh dan masih banyak lainnya. Nah, bagi yang belum pernah ke batang boleh lho mampir dan sekalian berwisata disini. Seperti saya kemarin yang diajak jalan-jalan menikmati hijaunya hutan dan sejuknya udara dataran tinggi di Rumah Pohon Tombo.

IMG_20180218_133224_HDR

Rumah pohon tombo, berlokasi di di Desa Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Dari namanya aja udah terbayang kan seperti apa tempat wisata ini. Yaps tempat wisata ini berupa bangunan dari kayu yang dibangun diatas pohon beringin besar dengan berlatarkan hutan hijau yang asri dan sejuk. Karena lokasinya yang berada di dataran tinggi (1500 mdpl) maka tak heran jika udara disini sangat sejuk dan segar.

Untuk menuju ke rumah pohon tombo ini kita perlu menempuh jarak sekitar 20 km dari Batang ke selatan menuju kecamatan Bandar. Walaupun jauh tapi akses jalan menuju kesana bagus kok. Ini rute dari batang untuk menuju rumah pohon tombo :

Pekalongan/Batang – pasar bandar ambil arah kanan – ikuti jalan lurus – pertigaan sebelum kolam renang binaragarut belok kiri naik- lurus ikuti jalan hingga memasuki desa tombo – ikuti arah ke rumah pohon

Untuk masuk ke tempat wisata ini kita hanya membayar biaya retribusi sebesar 5ribu rupiah perorang, cukup murah bukan untuk menikmati suasana alam seperti ini dari atas rumah pohon. Disini terdapat dua rumah pohon berwarna merah yang dibangun diatas pohon beringin besar diujung tebing. Tenang saja ini sudah dilengkapi dengan pagar pembatas dari kayu kok jadi aman. Dari lokasi parkir kita perlu berjalan kurang lebih 10 menit untuk sampai di lokasi rumah pohon. Untuk ke rumah pohonnya sendiri kita harus menuruni tangga, dan antar rumah pohon satu ke yang lain terhubung oleh jalan kecil.

Selain dua rumah pohon utama yang merupakan wisata utamanya, bagi yang suka selfie ada beberapa spot foto selfie juga lho disini, berupa spot love bunga-bunga. lumayan lah buat tambahan stok foto dp, ya kan 🙂 Oya disini juga ada warung penjual makanan minuman lho, jadi kalo yang mau berlama lama bersantai sambil makan mie atau minuman hangat pasti tambah enak karena sambil dimanjakan dengan pemandangan didepan mata yang menyegarkan.

Ini ada beberapa foto yang kemarin saya ambil disana, 

IMG_20180218_131215_HDR

tangga turun menuju rumah pohon

IMG_20180218_131309_HDR

IMG_20180218_131321_HDR

rumah pohon 1

IMG_20180218_133040_HDR-01IMG_20180218_133543_HDRIMG_20180218_133649_HDR

IMG_20180218_131720_HDR

rumah pohon 2

IMG_20180218_133559_HDR

Rumah pohon 2

IMG_20180218_134404_HDRIMG_20180218_134044_HDR-01IMG_20180218_134119_HDR

IMG_20180218_134255_HDR

pemandangan dari atas rumah pohon 2

IMG_20180218_134512_HDRIMG_20180218_130732_HDR

“I go to nature to be soothed and healed, and to have my senses put in order”

sedikit saya sisipkan kutipan/quote yang pas mewakilkan perasaan saya kemarin. Berhubung minggu lalu saya memang sedang tak enak badan, makanya jalan-jalan ke alam kali ini sebagai semacam healing energy yang membuat perasaan dan hati menjadi lebih bahagia hehe. nah bagi temen temen kalau lagi di batang jangan lupa ya mampir ke Rumah Pohon Tombo ini.

Sekian dulu lah cerita dari saya, lain kali akan saya bagikan cerita jalan jalan saya di batang. Semoga cerita kali ini dapat memberikan informasi bagi teman-teman yang akan berkunjung ke batang ataupun ke rumah pohon tombo ini. Mari jalan-jalan, mari senang-senang, tapi jangan lupa tetep jaga kebersihan dan kelestarian tempat wisatanya. See u next trip guysss…. 🙂

Taman Bambu Air Sermo, sensasi berfoto di tengah Waduk Sermo

“So much of our happiness depends on how we choose to look at the world”

Kemarin Kamis 12 Oktober 2016 saya berkunjung ke Waduk Sermo, tepatnya sih di Taman Bambu Waduk Sermo. Ceritanya sebenarnya saya dan mbak syifa mau piknik disekitar sini dan Kalibiru. Tapi sayang karena hujan, jadi rencananya gagal dan kami hanya berwisata di Taman Bambu Air Waduk Sermo ini saja.

Kulonprogo memang saat ini dikenal mempunyai banyak tempat wisata bagus untuk dikunjungi. Tempat wisata yang sedang populer di wilayah Kulonprogo salah satunya adalah Kalibiru yang berlatar pemandangan waduk Sermo. Waduk sermo sendiri sekarang juga banyak dikunjungi oleh wisatawan. Semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung di daerah ini, pengelolanya pun sekarang semakin berekreasi membuat spot-spot wisata disekitar Waduk Sermo. Salah satu di antaranya adalah Taman Bambu Air Waduk Sermo. Taman bambu ini di bangun di atas bambu yang diapungkan menggunakan drum ditengah waduk Sermo.

lrm_export_20161012_133253

Taman Bambu Air Waduk sermo berada di Hargowilis, Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari pintu masuk ke lokasi Taman Bambu ini sekitar 5 km mengelilingi jalan dipinggir waduk Sermo. Setelah memacu kendaraan kami menyelusuri waduk sermo sampailah kami dilokasi Taman Bambu Waduk Sermo. Biaya retribusi sebesar 5ribu rupiah ini termasuk biasa perahu untuk mengantarkan kita sampai dispot taman bambu ini. Biaya parkir 2 ribu rupiah permotor.

Rute dari Jogja : Jogja – jalan wates – Sentolo – pertigaan kearah pasar Sentolo belok kanan melewati rel kereta api – pom bensin – Dinas Kelutan perikanan dan peternakan Kulonprogo – perempatan lampu merah lurus ke arah waduk sermo – ikuti petunjuk arah hingga ke Waduk Sermo.

Taman bambu air ini menawarkan sensasi berfoto ditengah Waduk Sermo. Taman bambu ini seperti namanya terbuat dari bambu yang diapungkan ditengah Waduk. Diatasnya terdapat selayaknya taman, ada kursi dan tanaman serta berbagai properti foto yang bisa kita gunakan. Bagi pecinta foto selfie asik deh kalau berkunjung kesini karena kita merasakan sensasi seru berfoto di tengah Waduk Sermo ini. Banyak properti juga yang bisa kita gunakan untuk berfoto yang disediakan oleh pengelola. Taman Bambu Air Waduk Sermo ini baru beroperasi sekitar bulan Juli lalu, jadi masih tergolong baru. Menurut salah satu pengelola, rencananya akan dibangun spot foto serupa berupa taman bambu disekitar situ sehingga pengunjung bisa menikmati variasi spot cantik lain di Waduk Sermo ini.

Kemarin pas kesini kebetulan lumayan sepi tempat wisatanya. Karena pas tengah hari jadi pas di tengah taman bambu kita kepanasan, untung ada payung cantik yang disediakan pengelola, Lumayan lah buat properti foto sekaligus buat ngadem. Karena spot foto baru satu ini, maka saat ada pengunjung lain yang sudah antri kita harus segera gantian untuk berfoto disini.

img_20161012_110816_hdrimg_20161012_113231lrm_export_20161012_133401lrm_export_20161012_133553

lrm_export_20161013_071900lrm_export_20161012_191450img_0192lrm_export_20161012_133759lrm_export_20161013_071714

Menarik bukan ? Jadi bagi kalian yang mungkin berada di daerah kulonprogo ini atau mungkin yang sedang berwisata ke Kalibiru jangan lupa mampir kesini ya. Sekian dulu cerita jalan-jalan kali ini, semoga dapat memberikan sedikit informasi buat kalian yang mau jalan jalan kesini. Mari jalan-jalan, mari senang-senang, tapi jangan lupa tetep jaga kebersihan dan kelestarian tempat wisatanya. See u next trip guysss….

Curug pulosari, cantiknya air terjun di dasar jurang

Halo semuanya, setelah sekian lama nggak bikin postingan kali ini saya akan berbagi sedikit cerita  jalan-jalan saya kemarin Senin 11 Oktober 2016 di Curug Pulosari. Curug ini lumayan populer di sosmed karena memang beberapa bulan lalu curug ini menjadi salah satu tempat wisata hits dikawasan Bantul. Curug Pulosari atau oleh warga sekitar sering disebut pula sebagai jurang Pulosari, dari namanya saja bisa kita tebak bahwa lokasi curug atau air terjun ini berada dibawah jurang. Unik memang. Curug Pulosari ini berada di daerah perbukitan yang masih asri dan sejuk. Curug Pulosari ini terletak di Dusun Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

lrm_export_20161011_172036

Rute dari Jogja : Jogja – perempatan ring road selatan – ke selatan arah jalan Bantul – Perempatan Desa Wisata Kasongan belok kanan, melewati desa wisata – Ikuti jalan ke Desa Wisata Krebet – Patung Bagong – lurus saja sampai menemukan tanda arah panah merah menuju curug Pulosari – jalan cor semen – ikuti petunjuk arah menuju Curug Pulosari

Akses untuk sampai ke lokasi ini dari desa Wisata Krebet, berupa jalan bercor beton. Setelah melalui jalan cor beton tadi sampailah di parkiran motor yang merupakan rumah warga sekitar. Parkir motor disini sebesar 3 ribu permotornya. Untuk tiket masuk tidak dikenakan biaya. Dari parkiran menuju lokasi air terjun kita harus melewati jalan setapak, menuruni tangga dan melewati jembatan bambu yang dibuat oleh warga sekitar sehingga memudahkan akses menuju lokasi ini. Disini juga tersedia sejumlah gazebo dan tempat duduk untuk beristirahat dan menikmati suasana curug ini.

Kebetulan pas kemarin kesini pas sore hari, hanya ada satu keluarga bapak ibu dan anak yang berada di lokasi ini jadi suasananya sepi dan sunyi. Air terjun ini lokasinya berada di bawah jurang dan ketinggiannya tidak begitu tinggi hanya sekitar 5-7 meter. Yang unik dari air terjun ini adalah airnya jatuh membentuk tirai-tirai yang indah. Dibawahnya terdapat kolam yang kedalamannya sekitar 1 meteran, jadi masih aman bila mau berenang disini. Kebetulan pas kemarin, adik kecilnya lagi berenang disini sedangkan bapak ibunya menunggu di pinggir kolam. Seru sepertinya.

img_20161011_151109_hdr

Petunjuk arah menuju lokasi curug Pulosari

img_20161011_151120_hdr

img_20161011_151116_hdr

Melewati jalan setapak diantara pohon jati

img_20161011_151238_hdr

Melewati anak tangga berbatu

img_20161011_151330_hdr

Melewati jembatan bambu

img_20161011_155308_hdr

dari atas curug

lrm_export_20161011_171926

lrm_export_20161011_172214-01lrm_export_20161011_171337-01lrm_export_20161011_171834lrm_export_20161011_173938-01img_20161011_154302_hdr

Mungkin bagi teman-teman bila kebetulan sedang berada di daerah Bantul bisa deh mencoba ke tempat wisata ini. Sekalian nanti kalau dari sini bisa mampir ke Desa Wisata Krebet yang merupakan sentra kerajinan batik kayu atau bisa juga sekalian mampir ke goa Selarong yang tidak jauh dari tempat ini.

Sekian dulu cerita jalan-jalan kali ini, semoga dapat memberikan sedikit informasi buat kalian yang mau jalan jalan kesini. Mari jalan-jalan, mari senang-senang, tapi jangan lupa tetep jaga kebersihan dan kelestarian tempat wisatanya. See u next trip guysss….

Bukit Maracah, Sensasi Seru Menikmati Hamparan Laut Biru dari atas Bukit

Slow down and enjoy life. It’s not only the scenery you miss by going to fast – you also miss the sense of where you are going and why ” – Eddie Cantor

Janganlah tergesa gesa dalam melakukan sesuatu, perlahan saja, nikmatilah prosesnya agar bisa juga menikmati indah hasilnya. Halo semuanya kali ini saya akan berbagi sedikit cerita jalan-jalan saya di Bukit Maracah kemarin 8 September 2016.  Niat awal sebenarnya saya dan teman saya, mbak Syifa dan Dinda ingin jalan –jalan ke pantai Ngeden dan Pantai Butuh. Namun saat dijalan kami melihat ada papan petunjuk ke Bukit Maracah, karena penasaran kamipun berhenti sebentar disini.

1473380757284

Bukit Maracah ini berlokasi di dekat Pantai Butuh. Jalannya searah kalau mau ke pantai Butuh, namun nanti kita belok kiri di bukit terakhir sebelum sampai ke pantai. Di Bukit Maracah ini sudah tersedia fasilitas parkir untuk motor dan mobil. Ada gubuk untuk istirahat pula yang bisa kita gunakan sambil menunggu antri untuk berfoto diatas rumah pohon. Selain itu disini bisa juga digunakan lokasi camping di atas ketinggian  dengan pemandangan alam khas berupa daerah perbukitan yang dipadukan dengan birunya lautan didepan mata.

Rute Bukit Maracah dari Jogja : Terminal Giwangan – Jalan Imogiri Timur – Pertigaan pasar imogiri belok kanan – belok kiri ke arah Siluk – ikuti jalan naik turun (jalan siluk-panggang)– melewati mobil listrik di kiri jalan  – pertigaan belok kiri kearah pantai baron dkk – ikuti jalan (Giriwungu) – perempatan belok kiri ke arah Saptosari – ikuti jalan (Giri sekar) – pertigaan setelah Indomaret kanan jalan, belok kanan – lurus ikuti petunjuk ke arah pantai Ngeden – SMPN 2 Saptosari – SDN bibis – ikuti jalan ke arah pantai ngeden – persimpangan, belok kanan ke jalan yang bercor semen – ikuti jalan – persimpangan pantai ngeden dan butuh, ambil jalan naik ke arah pantai butuh – sampai di Bukit Maracah

Bukit Maracah ini berlokasi di dusun Bendolo, Krambilsawit, Saptosari, Gunungkidul. Wisata alam ini beberapa waktu ini sedang hits di social media. Bukit Maracah ini tergolong tempat wisata baru di daerah Gunungkidul. Di sini kita bisa menikmati keindahan Samudera Hindia dan bukit bukit cantik yang ada disekitar pantai Butuh dan pantai Ngeden dari rumah pohon atau gardu pandang diatas bukit. Yapss di bukit ini terdapat sebuat rumah pohon yang dibangun oleh warga sekitar. Diatas rumah pohon ini kita bisa memandangi hamparan laut biru yang membentang di depan mata. Yang unik adalah disini terdapat sepeda ontel yang ada diatas rumah pohon yang bisa kita gunakan untuk property foto-foto.

Kebetulan kami datang kesini pas sore hari, sehingga kami bisa menikmati indahnya hamparan laut biru dan dihiasi sinar mentari sore. Ditempat ini kita bisa menikmati sensasi berbeda melihat cantiknya sunset dari atas bukit. Ini ada sedikit foto yang saya ambil di Bukit Maracah…

147338116454814733811092861473381010442147338105847414733808063331473380903483

Sebenarnya kita ke tempat ini bukan karena disengaja, hanya kebetulan kita melewatinya, tapi ternyata setelah berhenti disini kami tidak kecewa karena pemandangannya sungguh indah. Terkadang memang sesuatu yang muncul tanpa di rencanakan malah akan indah pada akhirnya hehe… Sekian dulu cerita jalan-jalan saya di bukit Maracah ini, semoga dapat memberikan informasi bagi teman-teman yang akan piknik ke sini. Mari jalan-jalan, mari bersenang-senang, jangan rusak dan kotori tempat wisatanya ya. See you next trip guys….

 

Pantai Ngeden, pantai cantik dengan nama unik

There are still so many places on our planet that remain unexplored. I’d love to one day peel back the mystery and understand them.” – Annie Leibovitz

Kalo explore pantai di Gunungkidul emang nggak ada habisnya. Dari ujung barat sampai timur pantai yang ada di Gunungkidul itu emang banyak banget. Beda bukit beda nama pantai. Dari sekian banyak pantai yang ada di gunungkidul cuma segelintir saja yang baru saya datengi. Nah kebetulan kemarin pas tanggal 17 Agustus saya dan patner mblayang saya Mutiara Pertiwi alias Mutex jalan-jalan ke salah satu pantai di bagian barat Gunungkidul yaitu Pantai Ngeden. Ngedenger namanya jadi berasa aneh yaa hahaha :p. Eitss walaupun namanya berasa ambigu gitu tapi pantainya gak bikin ragu untuk kamu dateng kesini kok. Yaps pantai Ngeden ini cantik banget, dan merupakan salah satu pantai yang menurut saya paling cantik dari sekian pantai yang pernah saya datengi.

DCIM349MEDIA

Piknik dadakan yang berawal dari whatsapp karena kita bosen dirumah setelah bu dosen upacara bendera dan akhirnya kita malah cabut main. Padahal kita berangkat lagi pas panas terik, jam setengah 12 dari rumah mutex di krapyak. Sebenarnya rencana awal kita galau mau piknik kemana. Asal gas motor melaju menuju jalan imogiri ke arah panggang. Di jalan, baru kita lihat papan penunjuk jalan buat nentuin mau ke pantai mana kita. Sebenarnya pengen ke Bekah tapi kali ini pengen pantai yang berpasir jadi mungkin lain aja kali kesananya. Dan setelah galau muter kesana kesini, akhirnya kita memutuskan untuk ke pantai Ngeden.

Pantai Ngeden dulu juga biasa disebut pantai Ngedan. Pantai ini terletak di Bedalo, Krambilsawit, Saptosari, Gunungkidul. Mengunjungi pantai ini kita sekaligus bisa menikmati 3 pantai sekaligus yaitu pantai Ngeden ini yang mempunyai pasir pasir yang luas yang cocok bila untuk bermaik air, ada juga pantai Junggala disebelah baratnya yang berupa pantai dengan bibir pantai yang kecil disertai batu-batu karang kecil dan Pantai Nglimun terletak di paling barat.

Rute dari Jogja : Terminal Giwangan – jalan Imogiri timur – pertigaan pasar imogiri belok kanan – belok kiri arah jalan ke siluk – panggang –  Giriwungu – ambil arah kekiri menuju – Saptosari – Ngloro (ambil yang lurus kemudian ada pertigaan ambil kanan – Pertigaan  Ngejaman  –  SMPN 2 Saptosari – SDN Negeri Bibis -Pertigaan ke kanan ikuti papan petunjuk arah ke lokasi Pantai Ngeden (setelah jalan beraspal nanti ada petunjuk arah ke kanan jalannya berupa jalan cor, ikuti saja jalannya) – pertigaan pantai Ngeden & Butuh ambil yang kiri lurus ke pantai Ngeden

Setelah mengikuti jalan cor tadi maka kita akan memasuki pintu masuk pantai Ngeden dan Butuh. Disini kita membayar 5ribu untuk retribusi. Lalu kami melanjutkan perjalanan hingga sampailah di parkiran pantai Ngeden. Jalan ke pantai ini sedikit sempit jadi untuk mobil sepertinya susah bila kesini.Hanya bisa untuk satu arah saja kalau mobil, kalau ber papasan ya susah harus mengalah salah satu. Biaya parkirnya 2 ribu untuk motor. Karena memang sudah cukup lama dibuka untuk wisata, maka fasilitas yang ada disini  sudah lengkap. Sudah ada kamar mandi, mushola, dan banyak warung makanan minuman. Serta ada gazebo didekat pantai, lumayan lah buat beristirahat dan menikmati pemandangan pantainya.

Berhubung kami berangkat sudah siang hari maka kami disini menghabiskan waktu sampai sore agar bisa menikmati sunset disini. Kami naik lalu berjalan kaki menelusuri jalan cor di pantai Ngeden menuju gazebo yang ada diatas tebing untuk menikmati sunset. Nah pas melewati jalan cor ini kita bisa seklaian mampir ke pantai Junggala dan Pantai Nglimun yang memang searah kalau mau ke Gazebo. Sunset disini tidak kalah cantik dari pantai yang lain lho. Namun sayang sunsetnya agak tertutup tebing, tapi tetep cantik kok. Sebenarnya kita tidak sampai ke Gazebo yang paling atas karena diatas sudah ramai dipakai orang-orang untuk menikmati sunset, makanya kita memilih menikmati sunset di pinggir tebing pantai.

IMG_20160817_134635_HDR

IMG_20160817_161712_HDR

IMG_20160818_212642-01

Diambil dari gazebo

DCIM349MEDIA

Nyantai di gazebo

DCIM349MEDIA

Pemandangan dari Gazebo

DCIM349MEDIA

selfie :p

DCIM349MEDIA

DCIM349MEDIA

LRM_EXPORT_20160817_234419

IMG_20160817_150915_HDRIMG_20160817_150504_HDR

IMG_20160817_150808_HDR

Lagi ada yang mancing

 

IMG_20160817_161820_HDR

IMG_20160817_162256_HDR

Pantai Junggala

IMG_20160817_162426_HDR

Pantai Junggala

DCIM349MEDIA

Jalan cor menuju Gazebo

LRM_EXPORT_20160817_235202

IMG_20160817_164612_HDR

Pemandangan dari tebing

IMG_20160817_172805_HDR

Pantai Nglimun

IMG_20160817_165456_HDRLRM_EXPORT_20160817_235230LRM_EXPORT_20160821_073538LRM_EXPORT_20160817_234952

DCIM349MEDIA

Sunset yeyeye

Sebenarnya piknik kali ini cuma dadakan aja sih, berhubung tahun lalu pas 17 Agustus kita jalan-jalan ke pantai, tahun ini pengen ngulangin lagi piknik ke Pantai. Resolusi yang nggak jelas sih. Karena jalan-jalan ke suatu tempat itu tidak hanya menikmati keindahan alamnya saja, tapi kita juga  membuat memori bersama teman piknik kita. Dan kali ini saya telah membuat satu memori indah bersama mutex. Ya semoga tahun depan bisa piknik bareng lagi sama Mutex pas 17an gini biar jadi rutinitas kita pas 17an haha. 😀 Sekian dulu cerita saya tentang pantai Ngeden ini semoga dapet memberikan informasi bagi kalian-kalian yang mau mampir kesini. Selamat jalan-jalan, selamat bersenang-senang, jangan lupa jaga kebersihan dan kelestarian tempat wisatanya ya. See you guyss…

NB : kemarin tanggal 8 September 2016 saya kembali berkunjung ke pantai Ngeden, ini  ada beberapa foto-foto pemandangan dari atas gardu pandang atas.

lrm_export_20160908_231828lrm_export_20160908_231944lrm_export_20160908_232038_1473381562316img_3545img_3612

Watu Lawang Mangunan

” The vision must be followed by the venture. It is not enough to stare up the steps. We must step up the stairs. “

Yup.. kalau kita mempunyai mimpi maka segeralah ambil satu langkah usaha untuk menggapai mimpi itu. Jangan hanya mimpi diangan-angan saja hehe… Duh nglantur. 😀 . Halo… kali ini saya akan membagikan sedikit cerita dan foto-foto jalan-jalan saya bersama teman ke watu lawang yang berada di daerah Mangunan sana. Kebetulan saya mengunjungi lokais ini dua kali diwaktu berbeda jadi nanti fotonya campur-campur ya. Obyek wisata watu lawang ini memang belum seterkenal Puncak Kebun Buah Mangunan dan memang masih tergolong baru karena baru mulai dikembangkan oleh warga dan dibuka pada waktu lebaran kemarin.

LRM_EXPORT_20160818_192254

Watu Lawang merupakan bukit yang berbentuk seperti lawang atau pintu. Yang menurut bapak penjaganya disebut watu lawang karena terdapat batu yang terbelah menyerupai pintu/lawang.  Watu lawang sendiri berada di desa wisata Kaki Langit, Mangunan, Dlingo, Bantul. Lokasinya deket dengan kebun buah. Sudah banyak petunjuk arah yang dipasang sehingga memudahkan kita bila akan menuju kesana.

Rute dari Jogja : Terminal Giwangan – Jalan Imogiri Timur – pertigaan pasar imogiri – belok kiri – pertigaan arah mangunan belok kanan – ikuti jalan naik turun – ada pertigaan kecil dengan petunjuk arah ke Watu Lawang belok kanan – ikuti  petunjuk jalan hingga nanti sampai di Watu lawang ini.

Jalan menuju lokasi sudah bagus sudah disemen jadi nggak perlu khawatir jalan rusak berlubang. Sewaktu kita sampai di pintu masuk akan dikasih tanda/karcis motor untuk motor bayar 2ribu, mobil 5 ribu, ojek motor 5 ribu rupiah. Dari pintu masuk ke tempat parkir jalannya berbatu dan ada turunan lumayan curam jadi hati0 hati.  Dari parkiran kita perlu menuruni anak tangga hingga bisa sampai ke lokasi bukit watu lawang. Tangganya lumayan banyak, lumayan lah bikin ngos-ngosan waktu naik nanti :-p. Setelah menuruni tangga kita akan disapa oleh warung warung di kanan kiri yang menyediakan makanan minuman dan paling enak mendoannya hehe :p.

Di Watu Lawang ini suasananya sangat sejuk karena banyak rimbunan pohon. Disini ada 3 anjungan yang disediakan. Anjungannya ini berbentuk semacam jembatan yang terbuat dari kayu dan bambu. Oya untuk anjungan paling ujung ditebing sebelah selatan kita harus membayar uang sukarela yang uangnya digunakan untuk pembangunan sekitar. Disini saat pagi hari jam 5-7an bila beruntung kita bisa menikmati sunrise ditemani oleh indahnya lautan awan yang memenuhi sungai Oya. Selain itu kalau siang hari kita bisa menikmati dengan jelas indahnya pemandangaan Sungai Oya, bukit bukit hijau dikanan kirinya serta persawahan yang ada dibawah bukit. Bila sore hari tempat ini juga bisa dijadikan tempat untuk melihat sunset. Kebetulan kemarin saya pas kesana pas siang dan sore hari. Jadi ini fotonya campur-campur ya hehe :p

IMG_20160731_094516_HDR

Tempat parkir

IMG_20160731_081947

Tangga turun

IMG_20160731_082127

Warung-warung makanan minuman

IMG_20160731_082249IMG_20160731_082303

IMG_20160731_083127_HDR

Anjungan paling selatan

IMG_20160731_083024_HDR

IMG_20160731_085823_HDRIMG_20160731_090209_HDRIMG_20160731_083112_HDR

IMG_20160731_090257_HDR

IMG_20160818_164834IMG_20160731_083313_HDR

LRM_EXPORT_20160818_191312LRM_EXPORT_20160818_192411LRM_EXPORT_20160818_193121

LRM_EXPORT_20160820_074720

anjungan lainnya

IMG_20160818_174304

Ngos-ngosan naik tangganya T.T

Sekian cerita jalan-jalan saya di watu lawang, semoga dapat sedikit memberikan informasi bila ada yang mau kesana. Bila anda ada disekitar daerah Mangunan ini bisa dijadikan tempat wisata alternatif lain untuk menikmati keindahan alam dan sungai awannya. Sekian, salam lestari, mari jalan-jalan, mari senang-senang tetapi tetap selalu jaga kebersihan dan kelestarian alam. See you guyss 🙂

Bukit Mojo, wisata alam baru di daerah Mangunan

” Be happy. Not because everything is good, but because you can see the good side of everything. “

Berbahagialah dimanapun berada, jangan lihat segala sesuatu dalam pikiran negatif, coba lihat dari sisi baiknya. Beuh, gaya bener yaa :p. Halo, kali ini saya akan sedikit bercerita ini cerita jalan-jalan saya barengan arselia, si anak hits sragen yang katanya kurang piknik makanya dia selalu ke jogja nginep dirumah buat diajakin piknik hihi :p. Hari minggu kemarin tanggal 31 Juli 2016, kami berdua ceritanya  mau jalan-jalan nyari sunrise, eh gak taunya nggak ada sunrise karena dari pagi udah mendung. hiks sedih. Sebenarnya ini kami niat awalnya ke Panguk saja tapi berhubung sekalian satu jalan kita malah mampir mampir ke bukit Mojo ini dan ke Watu Lawang. Cerita ke bukit Panguk udah dipost yang kemarin disini, yang Watu lawang bisa di lihat disini 😀

LRM_EXPORT_20160802_101926[1]

Bukit Mojo, mungkin namanya masih asing terdengar dan belum seterkenal Mangunan ataupun bukit Panguk yang akhir akhir ini mulai ngehits. Tapi pemandangan disini tak kalah indahnya lho. Bukit Mojo ini baru diresmikan sekitar tanggal 24 Juli 2016 lalu, jadi memang ini masih tergolong tempat baru. Tempat wisata ini dikelola bersama oleh warga sekitar. Senangnya sekarang banyak bermunculan tempat wisata sehingga bisa membantu sedikit perekonomian warga sekitarnya juga. Pemandangan yang ditawarkan disini adalah Sungai awan yang khas daerah mangunan dan pemandangan alam bukit bukit hijaunya. Selain itu kita bisa juga menikmati sunrise bila beruntung.

Bukit Mojo ini terletak di Gumelem, Mangunan, Dlingo, Bantul. Rute untuk sampai ke bukit Mojo ini hampir sama kalau mau ke arah Bukit Panguk, jalannya masih searah tapi nanti ada pertigaan tanda arah kalau ke kiri ke bukit Panguk, kita ambil jalan ke kanan ke arah bukit Mojo. Dari sini kurang lebih 1 km masuk melewati jalan desa dan ikuti petunjuk arah yang ada hingga nanti sampai ke bukit Mojo ini. Sebagian jalan ada yang masih berbatu dan rusak, jadi perlu hati-hati yaa, pastikan kendaraanya dalam kondisi baik, kalau bannya bocor disini susah cari tambal ban soalnya 🙂

Rute dari Jogja : Terminal Giwangan – Jalan imogiri Timur – belok kiri dipertigaan imogiri – pertigaan belok kanan ke arah Mangunan – lurus ikuti jalan – Tugu Mangunan belok kanan ke arah kebun buah Mangunan – kalau ke kanan ke kebun buah, maka belok kiri (lurus) – SD Kanigoro -belok kanan – belok kiri – pertigaan arah panguk & Mojo, kita ambil kanan – ikuti jalan – Bukit Mojo.

Setelah sampai di bukit Mojo, kami memarkirkan kendaraan kami. Parkir dan retribusi disini masih sukarela. Saat kami sampai disini bukit mojo ini tergolong masih sepi, hanya beberapa pengunjung yang datang kesini. Selain itu juga masih dilakukan pembangunan disana-sini. Disini ada beberapa warung-warung yang menyediakan makanan dan minuman, jadi jangan khawatir bila kelaparan dan haus bisa deh mampir dan sedikit berbincang dengan warganya. Fasilitas lain toilet juga yang disediakan disini.

Di bukit Mojo ini disediakan tiga anjungan/gardu pandang kecil yang tersebar di barat, tengah dan timur bukit. Karena ukurannya kecil jadi perlu hati-hati ya, jangan kelebihan beban. Pemandangan dari ketiga anjungan juga sedikit berbeda. Anjungan yang sebelah barat kita bisa melihat jelas sungai Oyo dan bukit sekitarnya. Anjungan tengah ini ada pohon disisi kanan kirinya jadi lebih menarik untuk foto :p. Kalau anjungan sebelah timur ini terbuat dari pagar bambu dan lantainya dari batu, jadi berbeda dari dua anjungan lain yang terbuat dari kayu. Selain anjungan disini juga disediakan gubuk-gubuk untuk beristirahat dan menikmati pemandangan sekitar. Sayang waktu kami kesini suasananya mendung, jadi kami tidak bisa menimati pemandangan cantik ini secara maksimal.

Ini ada beberapa foto-foto yang kami ambil kemarin, silahkan dilihat 😀

IMG_20160731_072857

Anjungan paling barat

LRM_EXPORT_20160802_093204LRM_EXPORT_20160802_093447LRM_EXPORT_20160802_093035

LRM_EXPORT_20160802_104854[1]

IMG_20160731_071159_HDR

Pemadangan Sungai Oyo dan bukit Hijau dari anjungan barat

IMG_20160731_065942_HDR

IMG_20160731_072706

Anjungan tengah

LRM_EXPORT_20160802_093604

Gaya Dikit cekrek :p

LRM_EXPORT_20160801_062440

view dari anjungan tengah

IMG_20160731_072731

LRM_EXPORT_20160802_104759[1]LRM_EXPORT_20160802_105034[1]

LRM_EXPORT_20160802_093702

IMG_20160731_072546

Anjungan timur

20160731_071346IMG_20160731_071518_HDR

LRM_EXPORT_20160802_104911[1]

IMG_20160731_072503

LRM_EXPORT_20160802_092936

IMG_20160731_072752

Gubuk untuk istirahat

IMG_20160731_072644IMG_20160731_065857_HDR

IMG_20160731_072839

Masnya ternyata pose pas difoto 😀

IMG_20160731_072909

Sudah ada toiletnya

IMG_20160731_065041_HDR

Warung-warungnya lumayan banyak

Itulah sedikit cerita jalan-jalan kami di Bukit Mojo ini. Semoga tempat wisata ini semakin terkenal sehingga bisa membantu perekonomian warganya. Amin. Seperti kata arsel, “ternyata di Bantul banyak tempat wisata ya” dan memang benar bantul itu sekarang banyak banget tempat wisatanya nggak hanya sekedar Pantai Parangtritis saja. Dan dari sekian banyak hanya sebagian kecil saja yang baru saya kunjungi, semoga lain kali bisa jalan-jalan lagi lah explore Bantul hihi :p. Sekian dulu cerita jalan-jalannya semoga bisa sedikit memberikan informasi kalau ada yang mau ke Bukit Mojo ini. Selamat jalan-jalan, selamat besenang-senang, tapi jangan lupa tetap menjaga kelestarian dan kebersihan tempat wisatanya ya. Sampai jumpa dicerita jalan-jalan selanjutnya:)

 

Bulan februari lalu, saya berkunjung lagi kesini dan semakin banyak spot buat foto fotonya.

Bukit Panguk, wisata alternatif baru di daerah Bantul

Traveling– it leaves you speechless, then turns you into a storyteller.” ― Ibn Battuta

Halo lama tidak jumpa, sudah sekian lama tidak berbagi cerita jalan-jalan disini hehe. Kali ini saya akan berbagi sedikit cerita jalan-jalan saya nyari sunrise sama clara. Niat mau nyari sunrise sih sebenernya udah lama banget pengennya, tapi karena berbagai hal akhirnya baru terlaksana tadi pagi, 27 Juli 2016. Tujuan jalan-jalan kita kali ini adalah ke Bukit Panguk dan hutan pinus. Berhubung hutan pinus sudah terlalu biasa didatengi jadi saya cuma mau berbagi cerita tentang bukit panguknya saja ya.

LRM_EXPORT_20160727_110615

Akhir-akhir ini didaerah sekitar mangunan memang banyak bermunculan tempat-tempat wisata baru yang menyuguhkan pemandangan alam yang indah. Salah satunya yang mulai hits adalah bukit panguk kediwung. Di tempat ini kita bisa menikmati lautan awan dan pemandangan bukit bukit hijau yang menghiasinya. Tempat wisata ini baru saja diresmikan sekitar bulan Mei 2016 lalu. Jadi tempat ini masih tergolong baru. Saya tahu teman ini berdasarkan liat liat di instagram ada yang pernah post foto ditempat ini. Pemandangan alamnya luar biasa cantiknya dan tidak kalah menarik dibandingkan dengan pemandangan di kebun buah mangunan yang sudah terkenal terlebih dahulu.

Lokasi bukit Panguk ini berada di daerah Kediwung, Mangunan, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kalo dari arah jogja pilih saja rute dari Terminal Giwangan – lewat jalan imogiri timur – lurus terus sampai pertigaan Imogiri – belok kiri kearah Mangunan – lalu ikuti petunjuk arah ke arah kebun buah mangunan (jalannya hampir sama kalo ke arah kebun buah mangunan)  – nanti ada petunjuk arah, kalau ke kebun buah masuk ambil kanan maka kita ambil jalan ke kiri (sudah ada petunjuk arah ke bukit panguk) – lurus saja melewati SD – pertigaan belok kanan – belok kiri – belok kiri dan ikuti petunjuk arah hingga nanti sampai ke Bukit Panguk ini.

Kami berdua berangkat sekitar jam 5 dari rumah. Dijalan sempat waswas takut tidak ada sunrise karena tertutup awan atau telat sampai lokasi karena kita berangkat sudah terlalu siang.  Oya, jalan menuju bukit Panguk ini agak rusak, beberapa jalannya berbatu dan berlubang serta banyak turunan yang lumayan curam, jadi perlu berhati-hati dan pastikan kendaraan anda dalam kondisi prima. Beruntungnya kami, kami bisa sampai lokasi bukit Panguk ini saat sunrise belum muncul. Setelah sampai dilokasi, kami memarkirkan kendaraan kami. biaya retribusi masih sukarela, dananya digunakan untuk perbaikan disekitar lokasi. Selain itu juga ada fasilitas kamar mandi. Disini juga sudah ada banyak warung yang menyediakan makanan dan minuman, jadi kalau pagi-pagi datang kesini dan kelaparan bisa deh sekalian sarapan sambil menikmati pemandangan. Kami kira karena ini bukan weekend lokasinya bakal sepi, eh pas nyampe sana lumayan rame juga ternyata.

Di bukit panguk ini disediakan 1 Gardu pandang/anjungan besar yang bisa muat untuk maks 10 orang, dan 3 anjungan kecil yang bisa muat maks 5 orang. Lokasinya tersebar di pinggir pinggir bukit. Anjungan ini terbuat dari bambu dan kayu jadi perlu hati-hati jangan terlalu banyak beban, antrilah kalau mau foto biar tetap aman dan nyaman. Oya jangan berfoto dengan naik keatas pagarnya ya, karena ini sangat berbahaya dibawahnya langsung jurang. Disini kita bisa menikmati sunrise dan bila beruntung ditambah dengan cantiknya lautan awan putih yang melintasi sungai oyo. Sayang saat kami datang awannya cuma sedikit, tapi tak apalah tetep cantik kok. Selain itu kita bisa menikmati pemandangan kali oyo dari atas dan bukit-bukit hijau yang berjajar dikanan kiri sungai. Dari pada banyak cerita ngalor ngidul, ini ada beberapa foto-foto kami di Bukit Panguk…

IMG_20160727_061716_HDR

Sunrise 😀

LRM_EXPORT_20160727_182955

Antri buat foto 🙂

IMG_20160727_061726_HDR

IMG_20160727_062021_HDR

Lautan awan, sayang ga terlalu banyak

LRM_EXPORT_20160727_192421

LRM_EXPORT_20160727_102428

Indahnya

DCIM348MEDIA

Selfie dulu

LRM_EXPORT_20160727_182727

lagi antri buat foto di gardu utama

LRM_EXPORT_20160727_182850

ingat maksimal 10 orang ya 😉

IMG_20160727_064657_HDR

pemandangan dari gardu pandang utama

LRM_EXPORT_20160727_173246LRM_EXPORT_20160727_102239LRM_EXPORT_20160727_183103LRM_EXPORT_20160727_173601

LRM_EXPORT_20160727_101546LRM_EXPORT_20160727_101728

LRM_EXPORT_20160727_192646

IMG_20160727_064644

LRM_EXPORT_20160727_192506

Sebenernya jalan-jalan ini dalam rangka nurutin kepinginnya Clara alias sisom  yang udah lama tapi belum kesampean. Sebelum Sabtu besok dia berangkat kerja ke Sukabumi sama ayu karena mereka keterima kerja disana. Yah sedih deh, yang diajakin piknik dijogja semakin berkurang hehe.. Tapi gak papalah, sukses kerjaanya disana ya cla yu, besok kita main bareng lagi. Sekian dulu cerita jalan-jalannya semoga bisa sedikit memberikan informasi kalau ada yang mau ke Bukit Panguk ini. Selamat jalan-jalan, selamat besenang-senang, tapi jangan lupa tetap menjaga kelestarian dan kebersihan tempat wisatanya ya. Sampai jumpa dicerita jalan-jalan selanjutnya 🙂

*kemarin saya mengunjungi bukit panguk ini dengan salah satu teman, ini  ada beberapa foto suasana bukit panguk kalau siang hari

LRM_EXPORT_20160804_152228

LRM_EXPORT_20160804_185800LRM_EXPORT_20160804_185848LRM_EXPORT_20160809_081447LRM_EXPORT_20160809_081129LRM_EXPORT_20160809_081255LRM_EXPORT_20160809_080749LRM_EXPORT_20160809_081354LRM_EXPORT_20160809_080857

Bukan Wacana Trip to Pacitan

” Travel while youre young and able. Don’t worry about the money, just make it work. Experience is far more valuable than money will ever be.”

Yups mumpung masih muda dan masih diberikan kesempatan jalan-jalan kenapa kita sia-siain sih. Beruntungya aku punya patner maen yang siap kalau diajakin main walaupun terkadang ya dadakan. Kalo gak dadakan ya bukan bacan namanya. Hari senin tanggal 8 Februari 2016 pas libur Imlek kita jalan jalan ke Pacitan. Yupss liburan kali ini emang super dadakan dan modal nekat. Berawal cuma dari Whatsapp yang nggak jelas omongannya akhirnya malah kita jadi beneran liburan ke pacitan. Janjian awalnya kumpul jam 3 pagi ternyata cuma jadi wacana. Tapi jam 3 sibos fikanz yang kayaknya emang paling niat, rajin banget nelfonin anak-anak biar pada bangun. Tapi tetep aja walaupun ditelfon berkali-kali, bangunnya pada susah karena maish keenakan tidur dengan selimut hangat hahaha :p. Alhasil janjian ngaret, yang awalnya niat habis subuh cus pacitan eh jam setengah 6 baru beneran berangkat.

YDXJ1140_pic_edit_20160208213439[1]

Kalau ditanya jalan kesana sebenarnya, saya nggak tau. Cuma ngikut navigatornya saja hahaha :p. Kita lewat jalan wonosari kemudian ambil jalan lewat pracimantoro wonogiri sampai ke pacitan. Suasana hari itu sebenarnya mendung dan gerimis rintik-rintik, tapi kita tetep nekat mau main. Ditengah jalan sempet bingung mau kemana, karena memang dadakan kita nggak begitu prepare. Akhirnya kita browsing cari cari makanan dan lokasi wisata yang menarik. Awalnya kita mau cari sarapan dulu tapi warungnya pada tutup yaudah ditahan laparnya. Setelah mencari cari disosmed dan cuma berdasakan lihat foto disosmed akhirnya kita putuskan untuk berwisata ke pantai Watu Karung. Awalnya kita mengandalkan GPS untuk menuju kesana tetapi karena sinyalnya ilang, akhirnya kita cuma ngikutin petunjuk jalan yang ada. Jalannya berkelok kelok, naik turun. Jam setengah 10 akhirnya kita sampai di wisata Watu Karung. Biaya masuk tempat wisata ini untuk berenam 30ribu rupiah. Akhirnya kita parkir mobil dan mencari gubuk dipinggir pantai untuk berteduh. Sampai di pantai Watu Karung, suasanya hujan gerimis. Padahal kalau cerah pemandangannya pasti jauh lebih cantik. Disini kami pesen makan karena sejak tadi kami sudah lapar. Makan dipinggir pantai sambil ditemani hujan.

DCIM345MEDIA

Pantai Watu Karung

Pantai Watu Karung merupakan salah satu pantai yang ada di Pacitan Jawa Timur, tepatnya berada di Kecamatan Pringkuku. Pantai ini searah dengan pantai Srau, tetapi kalau ke pantai Srau kita ambil jalan lurus ini kita ambil jalan kekanan lalu ikuti petunjuk arahnya saja. Di Pantai Watu Karung ini ada sebuah pelabuhan nelayan dan terdapat tempat pelelangan ikan. Pantai Watu karung ini mempunyai pasir putih berhiaskan pulau pulau karang yang berjajar cantik. Pantai watu karung ini juga digunakan sebagaitempat surfing atau berselancar. Kebetulan kemarin pas kita kesana, kita sempat melihat beberapa orang lagi asik surfing. Fasilitas yang ada disini lumayan lengkap, sudah ada gubuk-gubuk dan warung yang menyediakan berbagai makanan. Berhubung hujan jadi kami tidak bisa leluasa menikmati keindahan pantai Watu Karung ini. Hanya beberapa kali foto-foto lalu kami memutuskan untuk menuju ke tempat wisata lainnya. Sungguh sayang kami tidak bisa menikmati cantiknya pantai Watu Karung saat suasana cerah. Besok lain kali semoga bisa balik kesini lagi.

YDXJ1114.jpg

Sarapan

YDXJ1154_pic_edit_20160208214033[1]

DSC_1890

DCIM345MEDIA

pipis berjamaah

DSC_1888YDXJ1175_1_pic_edit_20160208213735[1]

DSC_1885

DSC_1891

Destinasi selanjutnya kami memutuskan untuk mencari tempat wisata yang searah jalan pulang. Tadi kebetulan pas dijalan liat tanda arah panah kearah barat ada sungai maron dan pantai klayar dan akhirnya kami memutuskan untuk pergi kesana. Jalannya wooww, bergelombang, rusak, naik turun dan habis hujan jadi perlu hati-hati. Setelah beberaa waktu melewati jalan tadi, kami masuk ke kawasan sungai Maron. Sungai Maron Pacitan terletak di Desa Dersono, Kec. Pringkuku. Inilah “Green Canyon”nya Pacitan. Dikala susana cerah, airnya jernih berwarna hijau. Tetapi karena kami datang saat musim penghujan, maka pesonanya berkurang karena air sungai yang berubah menjadi kecoklatan akibat hujan dan luapan air.  Memasuki pos masuk sungai maron kita diwajibkan membayar 2ribu rupiah perorang. Lalu untuk menyewa perahu untuk berenam kami membayar 120ribu rupiah. Yappss untuk menikmati suasana sungai maron ini kita bisa menggunakan kapal milik nelayan untuk menyusuri sungai maron hingga ke muara di pantai Ngiroboyo. Perjalanan menyusuri sungai  yang panjangnya mencapai hingga 4,5 km dalam durasi perjalanan selama 45 menit. Selama perjalanan kita bisa menikmati pepohonan hijau yang lebat dan tanaman kelapa di sepanjang tepian sungai. Setelah sampai dimuara kita bisa berhenti sejenak dipantai Ngiriboyo, tetapi karena kami mengejar waktu pulang kami memutuskan putar arah saja kembali ke basecamp. Fasilitas yang ada disini sudah lengkap, ada toilet, mushola dan ada warung yang bisa anda kunjungi kalau lapar atau haus. Harganyapun lumayan murah. Sayang kami datang diwaktu yang kurang tepat, lainkali semoga bisa berkunjung lagi ke sini disaat airnya jernih dan hijau.

IMG_20160208_122336.jpg

Selfie duyuuuu

DCIM345MEDIA

 

DSC_1919

DSC_1995

DSC_2027

si kecil yang banyak polahnya ahahha

DCIM345MEDIA

DSC_1926

 

 

DSC_1994

senyum dikit cekrek

DCIM345MEDIA

DCIM345MEDIA

DCIM345MEDIADCIM345MEDIA

Terakhir kami mengujungi pantai Klayar, destinasi wisata favorit yang harus dikunjungi kalo ke Pacitan. Pantai Klayar terletak di Pacitan, sebuah pantai di sisi selatan Jawa Timur dan berbatasan dengan Wonogiri di Jawa Tengah. Tepatnya berada di desa Kalak, kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan. Dari Sungai maron kami menyelusuri jalan ke arahbarat menuju pantai Klayar ini. Jalanya naik turun, dan beberapa jalannya rusak dan bolong, jadi perlu hati-hati. Karcis masuk ke pantai ini 60 ribu untuk 6 orang. Saat kami sampai di pantai ini suasana pantai sedang penuh oleh pengunjung, maklum hari libur. Karena habis hujan, maka jalanan pun licin berlumpur, jadi kami terpaksa “cekeran” karena susah sekali untuk jalan. Pantai Klayar menyimpan banyak keindahan yang unik dan meyimpan misteri. Keindahan yang ada diantaranya pasir putih, karang raksasa mirip Sphinx di Mesir, Seruling laut,  Air Mancur alami, Air terjun, dan batu karang indah. Pantai Klayar ini memiliki warna air laut berwana hijau kebiruan. Ombak dipantai ini cukup besar jadi perlu berhati-hati kalau ada yang mau main air.  Yang menarik di pantai ini adalah adanya batu karang yang menjulang mirip Spink. Selain itu terdapat karang yang mempunyai beberapa celah. Ketika ombak datang dengan cukup deras, sebagian airnya masuk ke bawah batu dan menyembur ke atas seolah sebuah air mancur raksasa yang bisa mencapai ketinggian hingga 10 meter. Air mancur ini juga disertai dengan suara mirip siulan sehingga sering disebut sebagai seruling laut.

IMG_1653e.jpg

IMG_1671r.jpg

IMG_1680f.jpg

IMG_1735j.jpgIMG_1753u.jpg

IMG_1742n.jpg

Bapak-bapak sedang menunggu bunyi seruling laut

DCIM345MEDIA

pantai klayar dengan batu karang khasnya

 

YDXJ1469.jpg

DCIM345MEDIA

air laut hijau kebiruan

DCIM345MEDIADCIM345MEDIA

 

DCIM345MEDIA

DCIM345MEDIA

DCIM345MEDIA

YDXJ1401.jpg

DCIM345MEDIA

BACAN……

Karena waktu sudah sore, kami akhirnya memutuskan untuk pulang kerumah. Sambil dijalan kami mencari makan malam. Perjalanan yang seru, walaupun hujan, modal nekat tapi kalau bareng mereka suasana apapun pasti menyenangkan. Sekian cerita liburan dadakan kami di Pacitan, sampai jumpa di cerita liburan lainnya. Salam lestari, mari jalan-jalan, mari senang-senang tetapi tetap selalu jaga kebersihan dan kelestarian alam. See u…

Pantai kesirat, pantai bertebing dan indahnya pohon abadi

“Spending time with friends is never a waste of time. It’s one in a lifetime moment that we wil surely miss when old ages comes”

Halo kawan, kali ini saya akan sedikit berbagi cerita jalan-jalan saya kemarin tanggal 14 Januari 2015 ke pantai Kesirat, Girikerto, Panggang, Gunungkidul. Sebenarnya ini cuma acara dadakan yang berawal dari hanya sekedar iseng nawarin shinta dan teteh intan jalan-jalan ke pantai di grup Whatsapp dan akhirnya malah jadi beneran. Dua gadis ini adalah sahabat saya yang sering tak repotin semasa kuliah haha :p Singkat cerita akhirnya kami janjian ketemuan di rumahku dan sekitar jam 10an kami segera meluncur menuju pantai kesirat.

IMG_1237s.jpg

birunya laut dan indahnya pohon dipinggir tebing pantai kesirat

Siang kemarin cuaca lumayan cerah, kami memilih rute melewati jalan imogiri timur kemudian pertigaan pohon beringin bila lurus ke arah mangunan kita ambil arah kanan menuju jalan siluk – melewati jembatan lalu ambil jalan lurus ke arah panggang, disini jalannya mulai naik turun dan berkelok tapi pemandangan sekitar sungguh bagus sayang kalau dilewatkan – setelah melewati jalan tanjakan naik turun nanti akan ketemu pertigaan panggang, ambil arah kiri -lurus hingga bertemu perempatan legundi bisa ambil arah lurus ke arah pantai gesing karena pantai kesirat ini berdekatan dengan pantai gesing, tetapi kami kemarin lebih memilih untuk belok kiri ke arah saptosari – pohon beringin yang cukup besar, lalu belok kanan menuju arah Pantai Gesing melewati balai padukuhan warak disebelah kanan jalan terus lurus hingga pasar pandhem lalu belok kanan- lalu di pertigaan yang tengah pohon bila lurus ke pantai gesing maka ambil arah ke kanan lurus sekitar 200 meter akan ada masjid dikiri jalan kemudian belok kiri masuk jalan disamping masjid- dari sini jalan berganti dari jalan aspal menjadi jalan cor-coran, jalan untuk menuju pantai kesirat lumayan jauh. Jalan cor yang awalnya lumayan bagus akan bervariasi berganti menjadi jalan cor yang rusak, jadi hati-hati ya. Disekeliling kanan kiri jalan nanti kita dapat menemui perkebunan jati, kandang ayam dan pohon jagung. Jalan masuk lumayan jauh lurus saja mengikuti jalan cor.

IMG_1385.JPG

petunjuk arah menuju pantai kesirat

IMG_1384s.jpg

jalan cor menuju pantai kesirat

IMG_1069s.jpg

hamparan laut biru di depan mata

IMG_1086s.jpg

berhenti foto bentar :p

Setelah melewati jalan cor berbatu kami sampai di pos masuk pantai, disini kita harus membayar 3 ribu rupiah per motor, lalu kamu melanjutkan perjalanan masih melewati jalan cor rusak melewati tempat parkir menuju pantai wohkudu dan akhirnya kami sampailah di Pantai Kesirat. Pantai kesirat ini terletak di desa Girikerto, Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta. Jangan membayangkan pantai dengan hamparan pasir putih karena pantai kesirat ini merupakan pantai bertebing. Disini kita bisa melihat barisan tebing hijau berjejer dikawasan pantai. Dari atas tebing kita bisa melihat laut biru yang sangat indah. Yang sangat khas di pantai Kesirat ini kita akan menemukan pohon abadi yang terletak di pinggir tebing. Pohon ini disebut pohon Gebangkoro. Untuk sampai dipantai kita perlu tracking sebentar dari parkiran menuju pantai.

IMG_1099.JPG

pantai Kesirat dengan pohon abadinya

Pantai Kesirat ini sangat disukai oleh pemancing, hal ini terbukti ketika kami berkunjung disana banyak pemancing yang sudah ada di pinggir-pinggir tebing sedang sibuk mengayunkan pancingnya. Pantai Kesirat ini juga sering dijadikan tempat ngecamp. Buktinya masih ada sisa-sisa api unggun disekitar pantai ini.

IMG_1349.JPG

IMG_1332.JPG

Para pemancing  dipinggir tebing

 

Sebenarnya pantai Kesirat ini merupakan salah satu spot untuk melihat indahnya sunset di kala sore hari. Namun karena kami datang disaat tengah hari, maka kami hanya bisa melihat indahnya laut biru berbatas langit dihiasi pohon indah ditepi tebing. Sungguh luar biasa, subhanallah tak henti berdecak kagum. Disini ada bangku bambu yang ada dibawah pohon sehingga kita bisa duduk disini dan menikmati deburan ombak dan cantiknya pantai Kesirat. Sambil menikmati indahnya pantai kami membuka bekal makan dan minum, sungguh enak piknik di pantai. Setelah sedikit mengisi perut kami mulai foto sana foto sini, cekrek sana cekrek sini. Dan inilah beberapa foto yang kami ambil.

IMG_1114s.jpg

IMG_1120s.jpg

IMG_1124s.jpg

IMG_1146s.jpg

cantik dikit cekrek

IMG_1154s.jpg

gaya dikit cekrek

IMG_1127s.jpg

IMG_1134s.jpg

cantiknya

IMG_1169s.jpg

IMG_1218s.jpg

sendirian T.T

IMG_1186s.jpg

pose sepur-sepuran

IMG_1195s.jpg

foto ala chibi chibi

IMG_1209s.jpg

foto lompat yang mayan gagal

IMG_1231s.jpg

foto dikit cekrek

IMG_1239s.jpg

foto ala ala apaan iki

IMG_1304s.jpg

langit biru, laut biru dan  barisan tebing cantik

IMG_1277s.jpg

Pose embuh

IMG_1317s.jpg

senyum dikit cekrek

IMG_1288s.jpg

sampai bingung posenya

IMG_1335s.jpg

IMG_1339s.jpg

IMG_1358s.jpg

Laut biru

Setelah lelah foto sana-sini, pose ini itu dan bikin video ala-ala snsd kamipun bergegas beres-beres karena waktu sudah menunjukan jam 2. Kamipun kembali trecking melewati bukit kecil menuju parkiran. Rencana awal yang seharusnya kami mampir pantai wohkudu terpaksa kami batalkan karena kondisi saya yang sedang nggak enak badan. Padahal sebenernya pengen, maafnya teman-teman lain kali kita kesana lagi. Parkir disini kita hanya membayar 2 ribu rupiah saja. Setelah membayar parkir, lalu kami bergegas memacu kendaraan kami mencari masjid dan tempat makan untuk mengisi perut.

IMG_1373s.jpg

trecking pulang

IMG_1366s.jpg

sampai jumpa lagi pantai kesirat

Walaupun hanya sebentar, sungguh ini pengalaman piknik yang menyenangkan bersama dua orang sahabatku tersayang ini. Tahun lalu, sebelum koas, kami bertiga, aku, shinta dan teteh intan jalan-jalan ke daerah imogiri. Tahun ini setelah lulus koas karena rencana dadakan kita main bareng lagi ke pantai kesirat. Yah, ini seperti piknik tahunan. Bedanya kali ini kami sudah lulus, sebentar lagi kami akan mencari impian masing-masing. Semoga tahun depan kita main lagi bawa pasangan masing-masing yaa dan berbagi cerita bersama lagi :D.

Sekian dululah sedikit cerita tentang jalan-jalan kemarin ke pantai Kesirat. Oya, kemarin pas disini sempat lihat ada beberapa bungkus makanan minuman yang dibuang sembarangan, kan jadi sayang kalau pantainya kotor. Jadi pesannya untuk kalian yang mau ngecamp atau sekedar piknik kesini jangan lupa kalo bawa sampah, bawa balik lagi sampahmu. Jangan rusak atau kotori alam. Mari senang-senang dan selalu jaga alam. Sampai jumpa lagi dicerita lainnya 🙂